Sikap sang Pemimpin

Masih ingat dengan seseorang pemimpin yang mendapat nama julukan Alexander The Great ..?
Suatu ketika ia harus memimpin pasukannya melintasi gurun pasir yang panas dan kering dan setelah dua minggu dalam perjalanan tersebut, maka persediaan airpun menipis.
Mereka sudah lelah dan kehausan, namun demikian Alexander tetap memimpin pasukannya untuk terus berjalan dengan penuh semangat.
Pada suatu siang yang terik, dua orang anggota pasukannya datang menemuinya dengan membawa semangkuk air yang mereka ambil dari sebuah kolam yang hampir kering.
Air dalam kolam itu tidaklah cukup untuk seluruh pasukannya.
Ketika mengetahui hal itu, Alexander-pun berkata, "Aku tidak akan meminum air ini sendiri sekarang, sementara kalian kehausan. Hai prajuritku, simpanlah air itu dan kumpulkanlah bersama sisa air yang lain sebagai persediaan kita. Kita akan menggunakan air itu pada saatnya nanti."

Alexander bukanlah seorang pemimpin yang egois, yang menjalankan kekuasaannya berdasarkan ego dan kepentingannya sendiri. Dalam keadaan yang tidak baik, ia memikirkan orang-orang yang dipimpinnya, meskipun ia adalah seorang raja yang tentunya berhak dilayani.
Inilah contoh dari seorang pemimpin yang dimotivasi oleh tanggung-jawabnya, ia mengedepankan kepentingan bersama meskipun harus mengorbankan keinginannya sendiri. Itulah sosok seorang pemimpin yang memiliki integritas.
Seorang pemimpin harus memiliki kemauan keras, namun bukan karena egois atau keras kepala, tetapi kemauan kuat untuk melakukan apa yang harus dilakukan demi kebaikan dan kemajuan bersama.

Bagaimana dengan Anda ?
Ya ... Andapun dilahirkan untuk menjadi seorang pemimpin !
Oleh sebab itu, milikilah kepekaan hati dan semangat diri untuk mengupayakan segala sesuatu yang baik bagi anak buah Anda. layanilah mereka dengan ketulusan dan kerendahan hati.
Jadilah seorang pemimpin yang berkenan di mata TUHAN !