Untuk mencapai kesuksesan, kita harus bekerja lebih dari 60 jam dalam seminggu. BENARKAH?



Memang agak a
neh kedengarannya, tetapi kenyataannya memang "Sukses" merupakan salah satu subyek yang paling disalah-pahami saat ini. Itulah mengapa begitu banyak orang yang sangat ingin mencapai "kesuksesan", tetapi banyak juga yang gagal mencapainya.

Itulah mengapa kita perlu memahami bagaimana sebenarnya untuk mencapai "kesuksesan". Kita bisa mulai dengan mengidentifikasi beberapa kesalah-pahaman yang sangat umum tentang kesuksesan. Ini penting karena jika konsep sukses Anda salah, akan jauh lebih sulit untuk mencapai kesuksesan!

Beberapa bulan yang lalu kami mengidentifikasi dua kesalah-pahaman tentang kesuksesan, yaitu :

Kesalah-pahaman #1 : Banyak orang yang gagal mencapai kesuksesan, berpikir bahwa hal itu disebabkan oleh latar belakang mereka, seperti sejarah keluarga dan masa kecil mereka, dan lain-lain.

Kesalah-pahaman #2 : Orang yang berhasil mencapai kesuksesan tidak atau jarang sekali melakukan kesalahan.

Silakan lihat video "4 Mitos mengenai Kesuksesan" ini untuk sekilas mengingatnya.
 
Sekarang kita akan membahas Kesalah-pahaman #3 : Untuk berhasil, kita harus bekerja lebih dari 60 jam seminggu.
Tidak ada keraguan bahwa untuk berhasil, seseorang harus bekerja keras. Namun, bekerja keras tidak berarti memaksakan diri untuk bekerja berjam-jam terus-menerus. Kita semua telah melihat banyak orang yang bekerja sangat keras dan berjam-jam sepanjang hidup mereka, tetapi tidak mencapai ukuran kesuksesan yang sebenarnya. Di sisi lain, kita melihat banyak orang sukses yang tampaknya tidak bekerja sepanjang waktu!

Inilah yang saya pikirkan tentang bekerja keras.
Saya sangat berpikir bahwa "berpikir" lebih penting daripada "langsung melakukan". Tentu saja, saya sepenuhnya setuju bahwa berpikir sepanjang waktu tanpa melakukan (TIDAK BERTINDAK) tidak ada gunanya! Di sisi lain, melakukan tanpa berpikir juga membuang-buang energi, waktu, dan uang!

Berikut ini adalah salah satu pernyataan favorit saya adalah: "Jangan lakukan hal-hal yang keliru dengan penuh semangat!"

Dan faktanya adalah bahwa berpikir akan membantu Anda bekerja dengan cerdas. Bekerja cerdas berarti selalu bertanya pada diri sendiri "Apakah ini cara terbaik untuk mencapai hasil saya?" "Apakah ada cara lain?" Dengan berpikir seperti ini, kita mungkin menemukan banyak cara yang lebih sederhana dan lebih efektif untuk mencapai hasil yang lebih baik, bahkan seringkali dengan usaha yang jauh lebih sedikit!

Bekerja dengan pikiran cerdas berarti selalu berpikir tentang "bagaimana mendapatkan hasil yang lebih banyak, lebih besar, dan lebih baik dengan sedikit usaha".
Hal ini bisa saja dengan cara :
- Mendapatkan bantuan orang lain
- Menggunakan teknologi

Jadi sebenarnya, orang sukses cenderung bekerja lebih cerdas daripada bekerja keras.


Anda Mendapat PROMOSI! Perubahan Apa Yang Akan Anda Hadapi?

Ketika Anda berhasil mencapai posisi yang semakin tinggi dalam karir, maka tanggung-jawab Anda akan semakin besar, diimbangi dengan otoritas pengambilan keputusan yang lebih besar. Selain hal-hal positif tersebut, ada juga hambatan-hambatan yang perlu diantisipasi.

Ada pepatah mengatakan bahwa semakin pohon tumbuh menjulang tinggi, maka semakin besar terasa tiupan angin menerpa pohon tersebut. Semakin tinggi posisi atau jabatan Anda, maka Anda semakin perlu untuk mempersiapkan diri untuk mengantisipasi perubahan-perubahan yang mungkin terjadi. Hal-hal atau perubahan yang mungkin terjadi adalah, antara lain :

1. Di periode awal seseorang menduduki posisi atau jabatan baru yang lebih tinggi dari sebelumnya, seringkali timbul pertanyaan, "Apa yang harus saya lakukan sekarang?". Dalam hal ini, sangat disarankan untuk fokus pada target sasaran dari bagian atau departemen yang menjadi tanggung-jawab Anda. Ketahui target sasarannya dan temukan cara pengukurannya, dan fokuslah pada point-point penting pengukuran yang berdampak pada hasil pencapaiannya.

2. Akan ada lebih sedikit orang yang memberi tahu Anda apa yang harus dilakukan. Dalam hal ini, Anda perlu mendisiplinkan diri untuk menambah atau memperluas wawasan pengetahuan Anda dengan mengorbankan waktu santai Anda. Cobalah klik judul video dengan link ini untuk menambah ide terkait pengembangan diri Anda, Menjadi Leader Pilihan : Terus-Menerus Memperbaiki Diri.

3. Anda memiliki kekuatan untuk mengatakan "tidak" lebih dari yang Anda miliki di masa lalu. Dalam hal ini, Anda perlu lebih berhati-hati dalam membuat keputusan, baik dalam meng-"iya"-kan atau men-"tidak"-kan suatu hal, karena setiap keputusan Anda sekarang mempunyai dampak yang lebih besar bagi bagian, departemen, atau bahkan terhadap perusahaan.

4. Anda akan memiliki tuntutan waktu yang lebih banyak dan berbeda dari yang Anda harapkan. Sesuai tanggung-jawab yang lebih besar yang dipercayakan kepada Anda, maka Anda memerlukan waktu yang lebih banyak untuk mempertimbangkannya, mendiskusikannya, mensosialisasikannya, dan mengaplikasikannya.

5. Anda akan menemukan musuh baru di antara mantan teman. Belum tentu semua orang setuju dengan pendapat Anda. Belum tentu juga semua orang, yang dahulunya merupakan rekan sekerja, mau berkomitmen dengan tulus untuk menjadi anak buah Anda. Namun itulah memang yang menjadi tantangannya. Pelajarilah cara untuk berinteraksi dengan orang lain dan tambahkanlah pengalaman Anda dengan mempraktekkannya. Video ini akan membantu memperluas pandangan Anda untuk mengantisipasi hal itu, silakan klik judul video ini, Ketrampilan Ini Mampu Mendongkrak Karir Anda!

6. Anda akan menemukan diri Anda menjadi banyak dikelilingi oleh anak-buah yang memperlakukan Anda dengan prinsip "yes-men". Dalam hal ini, Anda perlu berhati-hati untuk tidak menjadi terlena, karena sebagian orang seringkali menyatakan "yes, pak" atau "siap, pak" hanya untuk menyenangkan hati Anda, dan tidak melakukannya secara sungguh-sungguh. Tetaplah melakukan kontrol lapangan atas tugas yang Anda berikan.

7. Anda diharapkan untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan lebih cepat. Keberanian untuk membuat keputusan akan semakin banyak diperlukan. Dalam hal ini kumpulkanlah data-data untuk membantu Anda mempertimbangkan dan membuat kesimpulan sebelum membuat keputusan. Link video ini akan menambah wawasan Anda dalam mempersiapkan diri dalam bertindak memecahkan masalah, Cara Praktis Pemecahan Masalah di Tempat Kerja

8. Anda akan menyadari bahwa ada "gunung" lain untuk didaki. Semakin Anda melangkah, semakin Anda melihat bahwa semakin banyak tantangan yang harus dihadapi. Dalam hal ini, janganlah menjadi "kecut" atau berkecil hati. Tetaplah melangkah maju, sekalipun itu dilakukan dengan langkah kecil, karena upaya yang gigih disertai dengan doa dan keyakinan, pasti akan membawa manfaat bagi kehidupan Anda! Simaklah link video ini dan selamat menaklukkan tantangan Anda, RAHASIA mencapai Hidup yang Berhasil.

* Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Menghadapi Keluhan Pelanggan Dengan Lebih Bijaksana


Setiap kali kita mendengar kata "keluhan" atau "complaint", yang terlintas dalam pikiran kita adalah sesuatu yang negatif.

Kenapa begitu?

Karena kita menganggap keluhan sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan. Padahal, kalau dilihat dari sudut pandang yang berbeda, keluhan bisa saja menjadi suatu masukan tentang, misalnya, kelemahan produk atau pelayanan kita.

Keluhan, atau masukan itu sendiri sebenarnya bersifat positif. Yang membuatnya menjadi negatif dan tidak menyenangkan adalah karena adanya kemarahan atau kekesalan dari pihak pelanggan yang biasanya menyertai keluhan tersebut. Jadi sebenarnya, kita enggan menghadapi suatu keluhan, karena kita enggan menghadapi kemarahan pelanggan.

Jadi apa yang harus kita lakukan?

Langkah pertama yang harus kita lakukan untuk menghadapi keluhan pelanggan adalah berusaha secepat mungkin untuk membuat kemarahan pelanggan menjadi reda terlebih dahulu. Dengan redanya kemarahan pelanggan, maka yang tersisa adalah masalah yang sebenarnya.

Kita akan sulit menyelesaikan masalah kalau si pelanggan masih marah-marah, karena dalam kondisi yang emosional, seseorang biasanya cenderung membuat keputusan yang salah, sehingga dapat menimbulkan kemungkinan salah paham yang parah.

Bagaimana bisa secepat mungkin meredakan kemarahan pelanggan?

Sabarkan diri Anda dan biarkan dia melepaskan kekesalan dan kemarahannya. Mungkin cukup menjawab dengan singkat saja, misalnya dengan berkata, "iya", "baik", atau "saya mendengarkan". jadi tidak menjawab dengan menjelaskan panjang lebar. Setelah emosi sudah mereda, barulah kita mencoba meyakinkan pelanggan dengan memberi jawaban yang lembut dan kalimat yang menenangkan.

Ketika kemarahan pelanggan sudah reda, masalah sudah diselesaikan, dan keluhannya sudah ditangani dengan baik, sangat disarankan agar seminggu kemudian Anda melakukan beberapa tindakan yang dapat memberi kesan positif bagi si pelanggan.

Misalnya dengan melakukan hal berikut ini ...

> Menelpon si pelanggan untuk menanyakan keadaannya sambil mengucapkan terima kasih atas kesediaannya menggunakan produk atau jasa Anda.

> Mengunjungi si pelanggan untuk melihat bagaimana si pelanggan menggunakan produk atau menerima jasa kita di dalam perusahaannya.

Pada dasarnya, ada beberapa macam model pelanggan dalam menyampaikan keluhannya, dan strategi untuk menghadapinyapun perlu disesuaikan. Silakan klik link YouTube ini untuk melihat video penjelasannya,  https://youtu.be/YpEh2BrrRbE

Selamat mempraktekkannya ... Semoga bermanfaat! 

Bagaimana agar saya bisa diPROMOSI ...

 


Berkali-kali saya pernah mendengar keluhan dari Rekan-Rekan kerja mengenai karir mereka. "Pak, punya saran supaya saya bisa mendapatkan kesempatan dipromosi?", tanya mereka.

Sebuah pertanyaan yang susah-susah-gampang untuk menjawabnya. Ya ...., karena pada prinsipnya, promosi itu tergantung paling tidak pada 2 kondisi utama, yakni :
(1) KESEMPATAN atau PELUANG atau OPPORTUNITY
(2) KESIAPAN seseorang ketika kesempatan itu datang

Sekarang kita bahas kondisi yang pertama, yaitu KESEMPATAN.
Contohnya, tiba-tiba saja atasan Anda terpaksa mengundurkan diri dari posisi jabatannya, dan Anda menjadi salah satu kandidat untuk menjadi penggantinya.
Atau barangkali, perusahaan ingin membuka kantor cabang di suatu daerah, dan ternyata Anda menjadi salah satu kandidatnya plus secara kebetulan ternyata istri Anda juga berasal dari daerah tersebut.
Atau bahkan, perusahaan lain yang menawarkan posisi jabatan dengan tanggung-jawab yang lebih baik dari keberadaan Anda saat itu.
Suatu kesempatan yang menarik, bukan?

Sebuah contoh nyata lain mengenai indahnya suatu "KESEMPATAN" yang muncul dan dapat mengubah kehidupan seseorang, dapat Anda lihat videonya di link ini =  https://youtu.be/qFumuREx0ho

Berikutnya kita bahas kondisi yang kedua, yaitu KESIAPAN diri kita.
Kesiapan Diri ini meliputi bagaimana kita mengembangkan kemampuan diri kita, dan bagaimana kita bersikap dalam dunia pekerjaan kita sehari-hari.

Mengembangkan kemampuan diri, selain membutuhkan tekad dan kedisiplinan yang kuat, juga membutuhkan  keberanian untuk berkorban di saat ini untuk mencapai impian di masa datang, misalnya dengan berkorban waktu (= di mana sementara rekan-rekan lain sering kumpul-kumpul bersenang-senang, seseorang berkorban untuk menggunakan waktu itu untuk belajar menambah wawasan diri).

Kembangkan potensi diri semaksimal mungkin .... https://youtu.be/D0bJ8aWgUcI agar Anda bisa selangkah lebih maju daripada orang lain.

Bagaimana dengan cara bersikap kita yang harus dilakukan agar kita punya peluang atau kesempatan untuk dapat menjadi kandidat utama untuk dipromosi?

(1) Milikilah hubungan pribadi yang baik dengan atasan, bawahan, dan rekan kerja. Hubungan yang didasarkan pada kejujuran dan ketulusan untuk saling-membantu dengan orang lain, akan menjadi hal penting untuk masa depan seseorang. Apalagi kalau itu dilakukan demi kepentingan perusahaan atau kebaikan bersama.

(2) Mempunyai mental untuk selalu berusaha melakukan yang terbaik di tempat kerja dengan segenap hati. Lakukanlah yang terbaik, nikmatilah keberhasilan dengan rendah hati (= tidak menjadi sombong).

(3) Jangan hanya bekerja keras, tetapi juga bekerja cerdas. Gunakanlah wawasan dan kemampuan diri untuk menyelesaikan tugas demi tugas yang dipercayakan. Jangan terpaku pada cara-cara penyelesaian yang konvensional, karena dunia terus berubah. Pelajarilah cara-cara baru sesuai perkembangan teknologi yang ada. Belajarlah dengan rendah hati pada orang lain yang lebih berpengalaman. Padukanlah pengalaman, pelajaran yang didapat dengan perkembangan teknologi yang ada.

(4) Jangan terlalu perhitungan dengan bekerja, dan jangan sering membanding-bandingkan diri dengan orang lain dalam hal upah dan tanggung-jawab kerja. Lakukanlah "extra mile", yang sering diartikan sebagai 'melakukan atau menyelesaikan tugas lebih daripada apa yang diharapkan atau ditargetkan, tanpa meributkan mengenai imbalannya.

(5) Berdoa dan fokuslah pada langkah (1) hingga (4) tersebut di atas, dan jangan ngotot untuk memaksakan bahwa diri Andalah yang seharusnya dipromosi. Seseorang tidak akan pernah merugi apabila dia mampu mengembangkan diri dengan baik, mempunyai mental dan kedisiplinan yang kuat, dan mampu menjaga hubungan yang baik dengan banyak orang.

Jatuh bangun dalam menggapai impian itu bukanlah kegagalan, tetapi pelajaran dan pengalaman dalam kehidupan yang akan membentuk mental yang kuat!
Semoga bermanfaat ....


Pen-DELEGASI-an Yang Efektif

 

Dalam lomba lari estafet 4 x 100 meter, pelari pertama harus menyerahkan tongkat estafet ke pelari berikutnya, dan seterusnya. Serah-terima ini merupakan simbol dari RASA PERCAYA yang diberikan oleh seorang pelari ke pelari lainnya di dalam sebuah tim.

Di dalam dunia kerja, RASA PERCAYA dari atasan ke bawahannya ataupun antara sesama rekan kerja, juga diperlukan!

Pernahkah Anda, sebagai seorang Manager mendelegasikan pekerjaan atau tugas kepada bawahan dan hasilnya tidak memuaskan, bahkan seringkali bermasalah?

Salah satu penyebab dari masalah tersebut adalah karena cara mendelegasikan yang tidak benar. Beberapa Manager ada yang mendelegasikan pekerjaan atau tugas ke bawahannya dengan cara menjelaskan dengan rinci CARA MENGERJAKANnya.

Yang sangat disarankan, dan juga dinyatakan sebagai cara yang benar, adalah agar Anda mendelegasikan pekerjaan atau tugas dengan menjelaskan secara rinci dan spesifik mengenai hasil yang Anda inginkan, dan bukan mengenai rincian cara-cara mengerjakannya.

Berikanlah kesempatan bagi bawahan atau staf Anda untuk memikirkan cara-cara atau langkah-langkah untuk menyelesaikannya dengan menggunakan kreativitasnya sendiri. Yang perlu Anda jelaskan adalah hasil yang dinginkan, serta rambu-rambu (= yang mana yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan) yang jelas.

Kalau bawahan atau staf kita berhasil menyelesaikannya dengan menggunakan kreativitasnya sendiri, mereka akan merasa lebih puas atas keberhasilannya. Tingkat kepuasannya akan berbeda apabila mereka hanya menjalankan rincian langkah-demi-langkah instruksi dari Anda. Sebaliknya jika setelah melaksanakannya dan hasilnya ternyata tidak memuaskan, mereka bisa saja mengangkat tangan dengan berkata, "Saya sudah melakukan apa yang Bapak/Ibu instruksikan!".

Jadi berikan kesempatan pada mereka untuk berkreativitas, dan Anda dapat memberi kesempatan juga ke pada mereka untuk datang menemui Anda apabila ada yang kurang jelas atau ketika mereka membutuhkan saran dari Anda.

Jadi kita dapat simpulkan bahwa agar pendelegasian Anda efektif, cobalah beritahukan secara rinci dan jelas mengenai hasil yang Anda inginkan serta rambu-rambunya, tetapi berilah keleluasaan pada mereka untuk memutuskan bagaimana melakukannya.

Untuk membantu pemantauan pelaksanaan tugasnya, Anda dapat menentukan kondisi-kondisi atau indikator tertentu sebagai pemantauan progres perkembangannya. Pertemuan secara periodik untuk mendapatkan laporan dengan bukti-bukti data dari bawahan atau staf Anda juga merupakan hal yang baik untuk dilakukan.

Selamat mencoba dan berkreativitas!

PENGANTAR - The Chosen Leader


Berkeinginan berkarir untuk menduduki posisi di jajaran Top Management adalah impian dari banyak orang. Tetapi sayangnya tidak semua orang yang mempunyai impian tersebut berhasil mencapai apa yang diimpikannya itu.

Yang menjadi masalah bukanlah karena ketidak-mampuan diri, tetapi lebih banyak pada pola-pikir pribadi yang tidak menunjang usaha untuk meraih impian tersebut.

Pola pikir yang mudah menyerah, kecewa akan masa lalu yang berkali-kali menghadapi kegagalan, ketakutan akan menghadapi masalah yang tidak mampu diselesaikan, rasa rendah diri ketika melihat keberhasilan orang lain, dan masih banyak lagi .....

Percayalah bahwa dengan tekad yang kuat, motivasi diri yang tinggi, kesabaran yang panjang, impian kita itu dapat diraih, asalkan pola pikir kita sedikit demi sedikit harus diubah dan berani melangkah setapak demi setapak.

Dengan perjuangan yang kadang terasa sangat berat, kadang dengan air mata, itu bisa Anda raih!

Silakan klik untuk video-video leadership & motivasi lainnya di https://www.youtube.com/channel/UCQEME7gqkIadVsutlbJ9Nng

Semoga bermanfaat .... selamat berubah! 

From Zero to Hero : Nowela


 Hidup ini adalah belajar!

Belajar dari pengalaman yang menyedihkan, belajar dari pengalaman yang memberi sukacita, belajar dari perjuangan, belajar dari kesempatan untuk memahami dan dipahami, belajar dari menghargai dan dihargai, dan masih banyak lagi ..... Ya! Karena hidup ini memang penuh pembelajaran ....

Dari video ini saya belajar, paling tidak ada 4 hal yang menambah motivasi saya, yakni :
1) Jangan selalu melihat ke atas untuk membanding-bandingkan, tetapi seringlah melihat ke bawah agar kita bisa lebih mengucap syukur.
2) Ingatlah selalu asal-usul kita dalam kehidupan ini, agar kita bisa berbagi kebahagiaan juga dengan mereka yang kita kasihi dan menjadi bagian hidup kita.
3) Tetaplah berjuang dalam hidup ini, bukan hanya berjuang bagi diri sendiri, tetapi juga bagi negeri tercinta, dan orang-orang lain di dalam kehidupan kita. Taburlah kebaikan dan nikmati buah sukacita yang bersemi dalam hati.
4)  Hubungan dengan TUHAN adalah pegangan kehidupan. Ketika kita berjalan bersama-NYA, kita pasti mampu berjalan melewati badai kehidupan.

Salam Semangat!