Pada awalnya nasihat sang mentor kepada si pekerja adalah bahwa untuk mengembangkan kemampuannya, si pekerja harus menerapkan perilaku "bicara sedikit dan melakukan atau bertindak lebih banyak".
Hal ini berhasil dilaksanakan oleh si pekerja dan kemampuannya semakin baik.
Kemudian suatu saat si pekerja mendapatkan kenyataan bahwa mereka yang baru masuk kerja mendapatkan kenaikan upah yang lebih baik daripada dirinya.
Nasihat sang mentor adalah bahwa si pekerja perlu mengambil cuti.
Dan ketika si pekerja cuti, perusahaan baru merasakan banyak tugas yang belum dapat digantikan oleh pekerja lain, sehingga ketika dia masuk, upahnya dinaikkan.
Si pekerja senang dan menyampaikan hal itu ke sang mentor, namun belum sempat sang mentor menambahkan nasihatnya, si pekerja sudah pergi dengan hati yang gembira.
Selanjutnya, setiap bulan ketika si pekerja merasa bahwa pekerjaannya dapat diselesaikan dengan baik dan dirinya merasa pantas untuk mendapatkan penghargaan, maka agar diperhatikan oleh pimpinannya, si pekerja memaksa untuk mengambil cuti dengan berbagai alasan. Hingga suatu saat sekembalinya dari cuti yang sudah ke sekian kalinya, dia mendapati bahwa dirinya mengalami pemutusan hubungan kerja.
Si pekerja kemudian bertemu dengan sang mentor dan mengadukan hal yang dialaminya.
Sang mentor menyayangkan hal itu dapat terjadi, karena seandainya pada pertemuan sebelumnya, si pekerja mau meluangkan waktu untuk mendengarkan nasihat tambahannya, belum tentu hal itu dapat terjadi.
Apa nasihat tambahan sang mentor?
Bahwa yang dilakukan si pekerja dengan mengambil cuti, memang merupakan suatu solusi agar dia dapat lebih diperhatikan oleh pimpinannya. Tetapi seperti halnya perlengkapan (misalnya bohlam lampu) yang apabila sudah berkali-kali tidak dapat berfungsi dengan baik, maka besar kemungkinan perlengkapan itu akan diganti.
Jadi, kalau si pekerja terlalu sering untuk mengambil cuti, maka hal itu akan dapat mengacaukan ritme aktivitas pekerjaan di perusahaan tersebut, maka bukan tidak mungkin suatu saat dirinya akan digantikan oleh orang lain.
0 comments:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.