Apa kata Jack Ma mengenai Peluang (Opportunity)


 Pagi ini saya tertarik pada sebuah cuplikan video dari interview dengan Jack Ma.

Kalau diterjemahkan, kira-kira begini intinya ...

Jangan mengejar target untuk menjadi yang terbaik, tetapi berusahalah untuk menjadi yang pertama.
Menjadi pertama yang berani berubah ..
Menjadi pertama yang berani mengambil tantangan ..
Menjadi pertama yang berani menghadapi dan berjuang mengatasi masalah ..

Karena setiap orang adalah diciptakan sebagai pribadi yang unik!
Hadapilah dunia ini dengan menjadi dirimu.
Dunia ini, dari dulu, sekarang dan bahkan 30 tahun ke depanpun akan penuh tantangan dan kesempatan (= peluang = opportunity).
Bagaimana menghadapinya, itu selalu tergantung pada dirimu sendiri = tergantung bagaimana kamu memandang tantangan tersebut.
Tantangan bisa menjadi kesempatan atau peluang atau opportunity.
Peluang atau kesempatan selalu ada di dalam sebuah tantangan.
Peluang atau kesempatan selalu ada di balik sebuah keluhan atau complaint.
Semakin besar tantangannya, semakin besar pula peluang atau kesempatan untuk menjadi yang lebih baik.

Dunia ini akan terus berubah, perkembangan teknologi akan terus terjadi.
Hadapilah hidup ini dengan selalu berpikir positif dan melihat peluang untuk menjadi yang lebih baik.
Nikmatilah hidup dengan menjadi bahagia melalui cara hidup yang sehat!

Salam Semangat!

Sifat-Sifat Orang berdasarkan bulan kelahirannya (Des-Jan)

Sifat-sifat atau Kepribadian seseorang seringkali perlu dipelajari, dengan tujuan untuk memudahkan kita berkomunikasi ataupun berinteraksi, baik di dunia non-formal maupun di dunia kerja.

Berikut ini kami lampirkan beberapa sifat dari seseorang ditinjau dari bulan kelahirannya, untuk sementara ini yang bulan kelahirannya di Desember dan Januari.


Catatan kepribadian berdasarkan bulan kelahiran ini tidaklah mutlak 100% benar, karena setiap orang diciptakan secara unik. 
Ketika kita sudah mengenali sifat atau kepribadian seseorang, maka paling tidak kita dapat membuat strategi pendekatan personal terhadap orang tersebut.

Selamat mencoba!
SALAM SEMANGAT!





2 Bagian Nasihat


Pada awalnya nasihat sang mentor kepada si pekerja adalah bahwa untuk mengembangkan kemampuannya, si pekerja harus menerapkan perilaku "bicara sedikit dan melakukan atau bertindak lebih banyak".
Hal ini berhasil dilaksanakan oleh si pekerja dan kemampuannya semakin baik.

Kemudian suatu saat si pekerja mendapatkan kenyataan bahwa mereka yang baru masuk kerja mendapatkan kenaikan upah yang lebih baik daripada dirinya.
Nasihat sang mentor adalah bahwa si pekerja perlu mengambil cuti.
Dan ketika si pekerja cuti, perusahaan baru merasakan banyak tugas yang belum dapat digantikan oleh pekerja lain, sehingga ketika dia masuk, upahnya dinaikkan.

Si pekerja senang dan menyampaikan hal itu ke sang mentor, namun belum sempat sang mentor menambahkan nasihatnya, si pekerja sudah pergi dengan hati yang gembira.
Selanjutnya, setiap bulan ketika si pekerja merasa bahwa pekerjaannya dapat diselesaikan dengan baik dan dirinya merasa pantas untuk mendapatkan penghargaan, maka agar diperhatikan oleh pimpinannya, si pekerja memaksa untuk mengambil cuti dengan berbagai alasan. Hingga suatu saat sekembalinya dari cuti yang sudah ke sekian kalinya, dia mendapati bahwa dirinya mengalami pemutusan hubungan kerja.

Si pekerja kemudian bertemu dengan sang mentor dan mengadukan hal yang dialaminya.
Sang mentor menyayangkan hal itu dapat terjadi, karena seandainya pada pertemuan sebelumnya, si pekerja mau meluangkan waktu untuk mendengarkan nasihat tambahannya, belum tentu hal itu dapat terjadi.
Apa nasihat tambahan sang mentor?
Bahwa yang dilakukan si pekerja dengan mengambil cuti, memang merupakan suatu solusi agar dia dapat lebih diperhatikan oleh pimpinannya. Tetapi seperti halnya perlengkapan (misalnya bohlam lampu) yang apabila sudah berkali-kali tidak dapat berfungsi dengan baik, maka besar kemungkinan perlengkapan itu akan diganti.
Jadi, kalau si pekerja terlalu sering untuk mengambil cuti, maka hal itu akan dapat mengacaukan ritme aktivitas pekerjaan di perusahaan tersebut, maka  bukan tidak mungkin suatu saat dirinya akan digantikan oleh orang lain.

Shop Floor Control (SFC)


Istilah 'shop floor control' dikenal juga sebagai 'production activity control' berkaitan dengan semua aktivitas yang dilaksanakan oleh perusahaan untuk memonitor 'berjalannya' proses sebuah order melalui tahapan-tahapan di produksi, yakni dari diterimanya order produksi (= diterbitkan oleh PPIC) hingga penyelesaiannya (= diserah-terimakan ke bagian Warehouse).

Sistem SFC seringkali menggunakan sistem informasi untuk mengkomunikasikan status dari order produksi di tiap tahapan prosesnya. Sistem informasi ini akan mempermudah penelusuran status proses dan penyelesaian sebuah order produksi, antara lain, berapa jumlah order produksi yang harus diproses, apakah dalam tahapan tertentu sudah selesai diproses atau masih berlangsung  (= berapa banyak yang sudah diproses dan berapa banyak yang harus diproses lebih lanjut), bagaimana kualitas dari hasil produksi yang sudah diproses, di lokasi mana penempatan hasil produksinya, dan sebagainya.

Dengan adanya sistem Shop Floor Control (SFC) ini, perusahaan akan lebih mudah untuk :

  • menentukan prioritas dari sejumlah order produksi
  • memonitor jumlah hasil produksi dari tahapan proses tertentu (= sebagai Work In Progress/WIP)
  • mempercepat ketersediaan data status proses produksi untuk keperluan capacity control dan capacity requirement planning (CRP).
  • mendapatkan data yang dibutuhkan untuk berkoordinasi di seluruh bagian Produksi dengan bagian Marketing, Warehousing dan Accounting.
  • mengukur tingkat pencapaian dari Efisiensi, Utilisasi dan Produktivitas dari proses dan mesin produksi, serta penggunaan sumber daya manusianya.

Shop Floor Control ini merupakan aktivitas internal strategis, karena data yang diperoleh sangat berguna untuk keperluan analisa dari berbagai departemen. 

Pada posting berikutnya kita akan sedikit menggali lebih dalam mengenai Capacity Requirement Planning.

Semoga bermanfaat!

Purchasing Tips : Membeli Barang Teknik atau Suku Cadang

Kalau Anda bekerja sebagai buyer di sebuah perusahaan dan salah satu tugasnya adalah membelikan barang-barang teknik atau suku cadang dari suatu mesin atau peralatan, maka tips berikut ini akan berguna bagi Anda untuk meningkatkan kinerja.

  • Kalau Anda belum punya banyak pengalaman dalam mengenal jenis barang teknik atau suku cadang peralatan yang akan dibeli, pertimbangkanlah hal berikut ini dalam melakukan pembelian tersebut! 

Cobalah dapatkan spesifikasi teknis dari barang atau suku cadang yang akan dibeli dari kedua belah pihak, si peminta (= biasanya teknisi dari bagian Engineering atau Maintenance di perusahaan Anda) maupun si pemasok. Tanyakan pada si peminta mengenai spesifikasi utama yang harus dipenuhi, agar Anda dapat menginformasikannya ke pihak pemasok. Dan ketika Anda menyusun tabel perbandingan spesifikasi teknisnya, informasi penting tersebut dapat di-highlight.

Cobalah untuk melakukan diskusi teknis dengan engineer dari pihak pemasok. Apabila Anda belum terlalu percaya diri, ajaklah teknisi dari perusahaan Anda untuk membantu Anda memastikan bahwa barang tersebut memang sesuai spesifikasi teknis dan aplikasinya. Pelajari mengenai garansi yang diberikan oleh pihak pemasok, apa yang digaransi dan waktunya berapa lama.

  • Apabila yang akan Anda beli adalah barang teknik atau suku cadang yang merupakan hasil pembuatan/fabrikasi di bengkel penjual, maka akan sangat baik apabila Anda menyediakan waktu untuk mengunjungi bengkel atau workshop di mana pihak pemasok tersebut melakukan aktivitasnya. Perhatikanlah aktivitas mereka dalam menjaga kualitas produknya dan kualitas pengaturan pengirimannya.
  • Lakukan investigasi terhadap kebijakan pemasok terkait ketika menerima pesanan suku cadang yang urgent/mendadak, ketika menerima keluhan pelanggan, serta bantuan teknis apa yang disediakan oleh mereka.
  • Ketika Anda akan membeli mesin atau peralatan, beberapa pemasok ada yang mengajukan rekomendasi untuk pembelian paket suku-cadang kritikal nya (= critical spare kits). Anda dapat mempertimbangkan hal ini dan mendiskusikannya dengan engineer atau teknisi internal perusahaan Anda. Mungkin juga, paket itu dapat Anda pertimbangkan untuk menjadi bahan negosiasi saat pembelian mesin atau peralatannya sebagai 1st free spare kit.
  • Beberapa pemasok seringkali juga merekomendasikan kontrak pemeliharaan untuk mesin atau peralatan yang Anda beli. Pelajarilah hal ini, dapatkan informasi pemasok apa keuntungannya apabila Anda menyetujui kesepakatan kontrak pemeliharaan mesin atau peralatan tersebut. Pertimbangkanlah bahwa beberapa mesin atau peralatan ada yang memerlukan alat khusus untuk bongkar-pasang bagian mesin atau peralatannya, dan itu hanya dapat dilakukan oleh teknisi dari pihak pemasok.

Apabila nama perusahaan pemasok berbeda dengan nama perusahaan yang akan melaksanakan kontrak pemeliharaan, ada baiknya untuk meminta perusahaan pelaksana kontrak pemeliharaan untuk menunjukkan surat pernyataan dari pemasok bahwa perusahaan tersebut memang secara resmi ditunjuk sebagai pihak pelaksana kontrak pemeliharaan mesinnya (= authorized maintenance company).

Umumnya perbedaan pemeliharaan dengan kontrak dan tanpa kontrak ada pada (1) biaya teknisi yang akan datang untuk melakukan perbaikan atau pemeliharaan; (2) biaya suku-cadang yang diperlukan saat perbaikan atau pemeliharaan.

Demikian beberapa tips untuk membantu Anda dalam menjalankan tugas sehari-hari. Semoga bermanfaat!

  

 

Cukup Efektif-kah TEAM Anda?


Di dalam dunia yang penuh oleh perubahan ini kita semakin dituntut untuk menyelesaikan tugas pekerjaan kita dengan lebih cepat, karena antara lain :
(1) Ekspektasi pelanggan yang meningkat
(2) Tuntutan pasar dan produk yang lebih kompleks
(3) Bertambahnya ketidak-pastian komersial (= situasi pasar yang dapat berubah sewaktu-waktu)
(4) Semakin ketatnya persaingan usaha, peraturan-peraturan yang berlaku dan isu-isu lingkungan.

Tuntuan tersebut di atas mendorong kita untuk menyusun langkah-langkah dengan menggunakan kombinasi keahlian, pengalaman dan pertimbangan ; memecahkan hambatan koordinasi antar departemen di dalam suatu organisasi, sambil memelihara hubungan yang baik dengan para pelanggan. 

Kendalanya adalah bahwa kita tidak dapat melakukan itu sendiri, dan kabar bagusnya adalah dengan membentuk TEAM, kita mempunyai peluang untuk merealisasikan langkah-langkah tersebut.

Sebelum membedah lebih dalam mengenai TEAM, ada baiknya kita memahami perbedaan yang sering ditemukan di dalam "Kelompok yang Bekerja-sama / Co-operative Group" dengan "TEAM", antara lain :

Co-operative Group : Orang-orang berkumpul untuk bekerja bersama
TEAM : Orang-orang berkumpul untuk bekerja bersama dengan saling percaya

Co-operative Group : Informasi tidak di-share secara terbuka, karena rasa percaya dan keterbukaan masih terbatas
TEAM : Informasi di-share secara terbuka ke seluruh anggota, karena tingkat percaya dan keterbukaan sudah menyatu, sehingga setiap anggota berprinsip bersama untuk saling membantu

Co-operative Team : Dalam hal pencapaian obyektif tugasnya, setiap anggotanya cenderung lebih memikirkan departemennya masing-masing
TEAM : Setiap anggota memberi kontribusinya untuk mencapai obyektif/tujuan bersama, sambil meminimalisir kemungkinan dampak negatif bagi masing-masing departemen terkait

Sebuah TEAM yang dapat bekerja bersama secara efektif merupakan TEAM yang potensial yang dapat, antara lain :
  • mencapai hasil yang lebih baik dari pencapaian individu yang bekerja sendiri
  • berpikir, berdiskusi dan bertindak lebih fleksibel dari kelompok yang besar
  • memberi gagasan dan ide yang lebih luas daripada seorang individu
  • dengan saling percaya dan keterbukaan, bekerja dengan saling membantu dan menutupi kelemahan masing-masing individu
  • membangkitkan motivasi yang lebih kuat daripada bekerja seorang diri
  • memperluas area yang dieksplorasi sambil memperkecil resiko yang mungkin akan dihindari ketika bekerja seorang diri
Untuk membentuk TEAM yang dapat bekerja efektif bukanlah sederhana. Di dalam dunia kerja yang penuh tantangan, banyak TEAM sudah dibentuk berdasarkan berbagai macam alasan dan kebutuhan, namun tidak semuanya berhasil, karena hal itu berhubungan erat dengan berbagai karakter orang. Dalam hal ini tantangan seorang Leader, bukanlah hanya membangun sebuah team saja, tetapi lebih pada mengidentifikasi dan menjadi mentor bagi orang-orang sebagai anggota team-nya, membangun kondisi yang harmonis dalam bekerja-sama dan secara konsisten menjaga agar team tetap fokus pada obyektif yang telah ditetapkan, yang seringkali harus dilakukan dalam periode waktu tugas yang relatif singkat.

Jika Anda ingin menggali lebih dalam mengenai BAGAIMANA MENYUSUN & MEMBENTUK TEAM YANG EFEKTIF , atau bahkan ingin didampingi dalam melakukannya, kami di BWI (= Bright World International) siap membantu Anda, baik secara individu maupun perusahaan, dalam memberikan bimbingan konsultasi dan pendampingan berdasarkan pengalaman praktis yang telah kami lalui di berbagai bidang manufaktur.

Silakan menghubungi kami:

Bright World International
Email : exousia.edu@gmail.com
HP (WA) : +62.898.958.3722