Beda Silsilah



Seorang anak bertanya kepada mamanya, "Bagaimana sih asalnya manusia ?"
Mamanya menjawab, "Pada awalnya, Tuhan menciptakan Adam dan Hawa. Mereka mempunyai anak-anak, dan anak-anak mereka mempunyai anak-anak lagi dan begitu seterusnya sampai mama punya kamu jadi anak mama".

Dua hari kemudian si anak menanyakan pertanyaan yang sama kepada papanya. Papanya menjawab, "Dahulu kala ada kera yang perlahan-lahan berubah sedikit demi sedikit dan akhirnya setelah beribu-ribu tahun kemudian, berubah menjadi manusia ....".

Karena bingung dengan jawaban yang berbeda itu, keesokan harinya si anak kembali bertanya pada mamanya, "Ma, kenapa mama bilang bahwa manusia diciptakan Tuhan, tapi papa bilang manusia berasal dari kera ?"

Setelah berpikir sebentar, sang mama kemudian menjawab, "Ooo begitu ..., iya ....itu 'kan karena si papa cerita dari pihak keturunan keluarga papa, sedangkan mama cerita dari pihak keturunan keluarga mama ...". 

Kado Natal Nadya

Suatu sore menjelang malam Natal, di rumah kecil milik sebuah keluarga yang sedang mengalami krisis keuangan yang amat dalam. Seorang anak perempuan berumur 5 tahun, Nadya, membungkus sebuah kado Natal dengan kertas kado berwarna merah lengkap dengan pita emasnya yang harganya cukup mahal, yang baru dibelinya dengan uang tabungannya.
Setelah selesai, dengan sukacita kado itu diletakkannya di dekat pohon Natal kecil yang tanpa hiasan maupun lampu kerlap-kerlip.
Tidak lama kemudian, sang ayah yang bekerja sebagai buruh bangunan dan sang ibu yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga, pulang dengan membawa penat dan lelah karena bekerja seharian penuh. 

Melihat ada sebuah kado yang dibungkus kertas warna merah dengan pita emas, yang nampaknya cukup mahal harganya, merekapun bertanya-tanya dalam hatinya. Sang ayah segera mengambil kado itu dan membaca tulisan di atasnya ... "Untuk Papa dan Mama, selamat Natal" ....dan di bagian bawahnya tertera nama Nadya. Dibukanya kado itu, dan di dalamnya hanya ditemukan kotak yang kosong.
Sang ayah tidak dapat menahan emosinya. Walaupun sang ibu telah berusaha menenangkannya, tetap saja ia memanggil dan memaksa Nadya yang sedang mengintip di balik tirai penutup pintu kamar, untuk segera datang menemuinya.
Nadya kaget dan menangis ketika sang ayah memarahinya karena mengeluarkan uang tabungannya hanya untuk membeli kertas kado yang cukup mahal itu. Sang ayah memarahinya karena merasa telah bekerja sangat keras mengumpulkan uang sedikit demi sedikit dan menyisihkan sebagiannya untuk tabungan masa depan Nadya, dan merasa bahwa Nadya sangat tidak bijaksana karena dengan mudah membelanjakan sebagian uang tabungannya hanya untuk membeli kertas kado merah dengan pita emas untuk membungkus sebuah kotak kosong.
Dalam pelukan ibunya, Nadya kecil itu memandang ayahnya sambil berlinang air mata dan berkata, "Oh Papa, Nadya minta ampun. Nadya cuma ingin memberi kado Natal untuk Papa dan Mama seperti anak-anak lain. Sebenarnya kotak kado itu tidak kosong. Tadi Nadya sudah memasukkan banyak ciuman-ciuman ke dalamnya. Nadya mengisi kotak itu sampai penuh dengan rasa sayang, semuanya untuk Papa dan Mama."
Sang ayah tertegun ketika mendengar jawaban anaknya, dan hatinyapun hancur.
Dengan segera ia menghampiri dan memeluk gadis kecilnya dan sambil meneteskan airmata ia meminta maaf.

Sejak malam Natal itu, sang ayah menyimpan kotak yang terbungkus kertas warna merah dengan pita emas itu di samping tempat tidurnya selama bertahun-tahun. Kapan saja ia merasa tawar hati, ia mengambil dan membuka kotak itu, dan mengambil sebuah ciuman dari dalamnya sambil mengingat kasih sayang dari Nadya. 
[ Source : 100 Touching Stories by XQP ]

Tahun yang Penuh Harapan ... !


Sebentar lagi kita akan menerobos waktu pergantian tahun dan masuk ke tahun 2013.
Banyak peristiwa terjadi di tahun 2012, banyak kenangan manis tetapi juga banyak kepahitan atau kegagalan yang kita alami.
Banyak orang berkata bahwa kegagalan itu menyakitkan dan membuat mereka menjadi depresi, bahkan ada yang menjadi mudah emosi dan mulai membenci orang lain  atau bahkan pekerjaannya.

Tetapi sebelum kita memasuki tahun 2013, mari coba kita ubah cara pandang kita terhadap yang namanya 'kegagalan'.
Coba pandang 'kegagalan' itu sebagai sebuah hasil dari suatu aktivitas atau peristiwa. 

Jangan pandang 'kegagalan' sebagai sesuatu yang baik atau buruk, melainkan sebagai sesuatu yang netral .... hanya sebagai hasil dari suatu aktivitas !

Status dari 'hasil' tersebut dapat kita buat menjadi baik apabila kita dengan bijaksana belajar dari kejadian tersebut dan menjadikannya sebagai pengalaman berharga dalam kehidupan kita. 
Sebuah pengalaman berharga yang belum tentu semua orang dapat mengalami dan memilikinya.

Namun 'hasil' tersebut juga dapat menjadi sesuatu yang buruk, apabila kita memikirkannya sebagai sesuatu yang personal, sesuatu yang seolah-olah merupakan cerminan diri kita seutuhnya.


Seorang profesor, yang bernama Hayakawa, menyampaikan bahwa pada dasarnya ada dua jenis orang.
Jenis yang pertama adalah mereka yang ketika mengalami kegagalan, kemudian berkata, "Saya gagal melakukan hal itu !" atau "Saya gagal pada peristiwa itu !".

Dan jenis yang kedua adalah mereka yang ketika mengalami kegagalan kemudian berkata, "Saya adalah orang yang gagal !".
Perkataan dari orang jenis ke-2 ini lebih merupakan perkataan menyerah, ... perkataan yang seolah-olah hanya mempunyai semangat awal dan kemudian kalah sebelum memulai sesuatu.
Ini adalah suatu cara berpikir yang salah, yang dapat membawa kita pada rasa putus asa seolah-olah tiada harapan.

Kenyataannya ... bukanlah pribadi kita yang gagal, tetapi hasil dari aktivitas kita yang muncul tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
Cobalah pikirkan lagi, bahwa sesungguhnya, sebagai pribadi, kita dapat melakukan aktivitas itu lagi dengan belajar dan memahami penyebab kegagalan yang pernah kita alami sebelumnya dan kemudian melakukan persiapan serta tindakan yang lebih baik.

Banyak cerita mengenai tokoh-tokoh terkenal, antara lain, Walt Disney, Michael Jordan, Thomas A. Edison, Kolonel Sanders, Soichiro Honda, dan masih banyak lagi, yang harus mengalami berkali-kali kegagalan, sebelum mereka mencapai sesuatu yang disebut dengan keberhasilan ! 
Anda dan saya sama dengan mereka ketika kita berpikir bahwa kita bukanlah pribadi yang gagal ! Karena tujuan hidup kita bukanlah untuk menjadi seseorang yang gagal !

Akhirnya, keberanian dan ketekunan jugalah yang akan menuntun kita pada keberhasilan ! 


Selamat memasuki Tahun yang Baru .... Tahun 2013 akan menjadi Tahun Perubahan dan Percepatan .... Tahun yang dipenuhi dengan ide-ide baru yang segar dan dinamis ... penuh warna kreativitas !!

10 Penyebab Mengapa Karyawan Berpotensi Pindah Kerja


Untuk mempertahankan kemampuan kompetitifnya di tahun-tahun mendatang, perusahaan seyogyanya memikirkan adanya progam pengembangan kepemimpinan. Di setiap perusahaan pasti bisa ditemukan karyawan yang berbakat menjadi pemimpin yang tampak menonjol dalam aktivitasnya sehari-hari, namun banyak perusahaan juga yang masih harus berjuang untuk mempertahankan mereka.

Artikel dari majalah Forbes, yang dimuat pada tanggal 13 Desember 2012 ini, menjelaskan mengenai suatu evaluasi mengenai peta situasi kepemimpinan telah dilakukan di berbagai perusahaan, dengan mengamati budaya kerja sesungguhnya yang ada di saat itu, serta bagaimana para   karyawan yang penuh bakat tersebut (kita sebut saja sebagai 'calon pemimpin')  saling berinteraksi dengan perilaku manajemen perusahaannya.
Dari hasil evaluasi inilah diperoleh 10 alasan mengapa para calon pemimpin di perusahaan-perusahaan tersebut kemudian memutuskan untuk meninggalkan tempat kerjanya.

1. Semangat Kerja Yang Tidak Tersalurkan Dengan Baik
Sebagai pemimpin perusahaan, kita perlu memikirkan bagaimana caranya untuk mensinkronkan gairah atau semangat kerja mereka dengan target dan rencana perusahaan. Calon pemimpin yang potensial pasti mempunyai dorongan hati yang kuat yang mengendalikan semangat kerjanya. Hal itu akan tampak dari ide-ide dan inisiatif berkesinambungan yang keluar dari mereka. Kondisi ini perlu segera dicermati dan ide-ide dan inisiatif mereka perlu ditanggapi dan disalurkan secara positif, dan bukan dihambat ataupun dibatasi. Ketika ide-ide dan inisiatif terhambat, sangat mungkin akan timbul kekecewaan, dan selanjutnya dapat berkembang menjadi sikap pesimis dan apatis.

2. Tantangan Intelektual Yang Tidak Optimal
Orang-orang yang mempunyai tingkat kecerdasan tinggi umumnya tidak suka untuk tingggal diam dan menekuni sesuatu yang statis atau tanpa perubahan yang berarti. Apabila pemikiran mereka tidak mendapat tantangan yang cukup, dan mereka hanya dibatasi untuk melakukan hal-hal yang rutin dan statis, cepat atau lambat mereka akan mencoba mencari orang atau perusahaan lain yang dapat memberi mereka ruang gerak kerja yang dinamis.

3. Kreativitas Yang Terhambat
Kreativitas diperlukan untuk meningkatkan, mengembangkan dan menambah nilai dari suatu aktivitas. Para calon pemimpin biasanya menunjukkan keinginan untuk berubah dan berinovasi. Ada suatu kepuasan ketika mereka diberi kesempatan "membubuhkan sidik jarinya" (= mendapatkan pengakuan) atas hasil karya mereka. Sangat disarankan untuk tidak menempatkan mereka di dalam suatu kotak aktivitas kerja yang penuh batasan-batasan.
Ada kalimat bijak yang perlu kita cermati, "Apakah gunanya kita mempunyai banyak kuda balap apabila kita tidak memberi mereka kesempatan untuk berlari ?"

4. Kemampuan Yang Tidak Berkembang
Berbicara mengenai kepemimpinan, adalah berbicara mengenai tujuan. Tidak peduli seberapa cerdasnya atau berpotensinya seseorang, dalam kepemimpinan selalu ada ruang untuk bertumbuh, berkembang, dan berubah menuju ke kedewasaan perilaku dan emosi.
Apabila keinginan untuk bertumbuh dan berkembang dibatasi, maka cepat atau lambat seseorang akan pergi meninggalkan kita.



5. Pendapat Yang Tidak Didengarkan
Para calon pemimpin umumnya adalah orang-orang yang mempunyai banyak pemikiran-pemikiran dan ide-ide positif yang timbul dari pengalaman maupun dari kreativitas mereka. Jika para pemimpin perusahaan gagal untuk mendengarkan mereka, maka tentunya mereka akan berpikir untuk mencari perusahaan yang dapat lebih menghargai pemikiran dan ide-ide yang dimilikinya.  

6. Kurang Mendapat Perhatian
Tentunya seseorang bekerja untuk mendapatkan upah, namun ternyata hal itu bukanlah satu-satunya syarat utama yang membuat bekerja itu nyaman.
Faktor emosional adalah syarat lain yang sangat perlu diperhatikan. Hubungan emosional yang  baik adalah hubungan yang saling menghargai, tidak memanfaatkan orang lain demi memenuhi ego seseorang namun kebutuhan untuk saling mengisi atau melengkapi, dan memandang orang lain sebagai rekan kerja.

7. Tidak Mempunyai Pemimpin Yang Tepat
Kegagalan umumnya bukanlah terletak pada produknya, ataupun pada bisnisnya, tetapi lebih banyak pada para pemimpinnya. Perlu diperhatikan pola kepemimpinan apa yang akan lebih sesuai dengan kondisi yang ada. 
Pola kepemimpinan yang fair (= adil) dalam memperlakukan, serta kepemimpinan yang menghargai, merupakan hal yang penting untuk dipertimbangkan.

8. Kontribusinya Kurang Dihargai
Para pemimpin yang baik tidak mengambil pengakuan atas keberhasilan dari subordinatnya. Para pemimpin yang baik akan dengan tulus menyatakan penghargaan atas keberhasilan subordinatnya. Mereka berani mengambil tanggung-jawab atas keputusan akhir, namun harus tetap tulus menyatakan fakta keberhasilan subordinatnya.  

9. Tanggung-Jawab Yang Kurang Optimal Dan Tidak Berkembang
Kemampuan untuk memimpin hanya akan berkembang apabila tanggung-jawab juga dikembangkan. Tanggung-jawab kepemimpinan yang tidak jelas dan terlalu dibatasi, hanya akan mengkerdilkan kemampuan memimpin dari orang-orang yang mempunyai bakat potensi di masa depan.


10. Komitmen Yang Tidak Terlaksana
Pernyataan dan janji yang pernah disampaikan ke para calon pemimpin sangatlah penting untuk diperhatikan. Pernyataan yang tidak konsisten serta janji yang tidak dipenuhi hanya akan memperburuk situasi dan memperbesar kemungkinan para calon pemimpin untuk minggat ke tempat lain.






Secara umum dapatlah disimpulkan bahwa jika kita, para pemimpin perusahaan, kurang menyediakan waktu untuk mendengar dan memahami orang-orang yang berpotensi untuk menjadi pemimpin yang baik, kurang menyediakan waktu untuk memperhatikan mereka, maka cepat atau lambat, mereka akan berpikir untuk mencari tempat yang lebih sesuai untuk mengembangkan kemampuan dan karirnya.
[ Source : Forbes, 13 Des'12 ]


Perencanaan Kapasitas Produksi


Istilah "Perencanaan Kapasitas" banyak kita temukan ketika membicarakan mengenai perencanaan jangka panjang dan menengah.
Perencanaan Kapasitas produksi seyogyanya merupakan komponen dari Master Plan suatu perusahaan, di mana komponen lainnya, antara lain adalah Perencanaan Kebutuhan Material (MRP / Material Requisition Planning) dan Perencanaan Sumber Daya (Resources Planning).

Perencanaan Kapasitas produksi umumnya berkaitan dengan pengembangan perusahaan dalam mengantisipasi :

  • Ramalan Pertambahan Order Produksi
  • Kondisi Peralatan yang menurun karena penggunaan yang kontinu
Secara umum, ada 3 (tiga) pengertian mengenai kapasitas :

  1. Theoritical Capacity, atau Kapasitas Teoritis, yakni kapasitas total yang diperoleh berdasarkan asumsi teoritis, seringkali diambil dari data spesifikasi peralatan. Kapasitas Teoritis ini seringkali digunakan sebelum terjadinya pembelian peralatan untuk memenuhi asumsi kebutuhan pabrik atau pengembangannya.
  2. Demonstrated Capacity, atau Kapasitas Aktual, yakni kapasitas maksimal ataupun rata-rata yang pernah dicapai, dan biasanya ini diperoleh dari data historis dari suatu periode tertentu.
  3. Calculated Capacity, atau Kapasitas berdasarkan Perhitungan, yakni merupakan perpaduan antara Kapasitas Teoritis dan Kapasitas Aktual. Seringkali digunakan untuk menentukan angka proyeksi.              Misalnya, apabila diketahui Kapasitas Teoritis suatu peralatan = 100 butir per menit ; dan Kapasitas Aktual produksi = 80 butir per menit. Maka dengan mempertimbangkan perhitungan atas faktor-faktor tertentu, masih ditemukan peluang untuk peningkatan kapasitas aktualnya menjadi 90 butir per menit.

Pengukuran kapasitas produksi untuk menghasilkan angka yang absolut umumnya sulit dilakukan, karena pengaruh dari faktor-faktor :

  • Variasi produk : Masing-masing jenis produk umumnya mempunyai karakteristik yang berbeda (= kompleksitas) sehingga mungkin memerlukan cara penanganan yang berbeda, dan akibatnya waktu proses juga mungkin berbeda.
  • Efisiensi Sumber Daya : Misalnya, tingkat keahlian seorang operator senior akan berbeda dengan seorang operator junior. Peningkatan efisiensinya dapat dilakukan melalui pelatihan khusus, atau melalui penugasan khusus untuk menambah "jam terbang" si operator terkait. Karena faktor inilah, maka kita sering mendengar istilah "Learning Curve" atau biasa disebut Grafik Pembelajaran, yang menunjukkan korelasi penambahan waktu aktivitas dengan bertambahnya kemampuan atau tingkat keahlian seseorang.
Pada penulisan lain, kita akan menelusuri keterkaitan perencanaan kapasitas dengan ramalan jumlah order produksi.

6 Langkah Mendongkrak Pemasaran Produk Anda


Setiap tenaga pemasaran tentu  ingin mempunyai produk khusus tertentu yang    akan dipasarkannya serta memahami target pasar (niche) mana yang menjadi tujuan promosinya.
Produk khusus itu akan merupakan produk andalannya, di mana ia akan semaksimal mungkin mencurahkan perhatiannya untuk mempelajari segala hal mengenai pembuatan produk tersebut, memahami kelebihan dan kekurangannya, serta mempersiapkan rencana untuk mendapatkan penguasaan pasar yang semakin lama semakin luas dan kuat.

Berikut ini ada 6 tip yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan rencana pemasaran yang mampu mendongkrak pangsa pasar :

1. Temukan Buyer yang Kehausan :
Lakukan pengamatan pasar untuk mendapatkan target buyer (calon pembeli) yang sungguh-sungguh memerlukan barang yang sesuai dengan karakteristik produk Anda. Sebutlah mereka sebagai buyer yang sedang kehausan. Buyer yang kehausan tersebut bisa saja karena ditinggalkan oleh supplier (pemasok) sebelumnya, misalnya karena masalah dalam kelangsungan operasional produksinya.

2. Dapatkan Informasi Target Pasar :

Berdasarkan pengetahuan mengenai karakteristik produk Anda, cobalah untuk menggali informasi sebanyak mungkin dari target pasar Anda, misalnya :
  • kebutuhan seperti apa yang mereka butuhkan 
  • apa masalah yang sedang mereka hadapi 
  • apa yang menjadi penyebab dari masalah tersebut 
  • apa dampak yang mungkin terjadi pada mereka.

Seluruh informasi ini akan dapat menjadi poin-poin keunggulan yang Anda cantumkan di dalam proposal penjualan Anda.

3. Dapatkan Informasi Mengenai Competitor Anda :
Berusahalah untuk mengetahui competitor Anda dan gunakan informasi yang diperoleh untuk menyusun strategi pemasaran Anda.
  • siapa competitor (pesaing) Anda 
  • apa yang mereka tawarkan 
  • apa kelebihan dan kekurangan produk mereka 
  • apa kekuatan dan kelemahan operasional produksi mereka
  • bagaimana cara mereka memasarkan produknya
  • bagaimana cara mereka mendistribusikan produknya
4. Periksalah Kesiapan Diri Anda :

Pastikan bahwa Anda sudah mempunyai peluru-peluru yang cukup untuk menerapkan strategi pemasaran Anda, misalnya apakah Anda sudah memahami karakteristik (kelebihan dan kekurangan) produk Anda, seberapa cepat Anda dapat memenuhi kebutuhan mendesak calon pelanggan Anda, dsb.



5. Penawaran yang Wajar dan Kompetitif :

Sangat disarankan untuk tidak menggunakan kesempatan dalam kesempitan. Tetaplah mengajukan penawaran harga yang wajar sesuai dengan nilai tambah dari produk Anda. Setiap kenaikan harga sepatutnya disertai dengan adanya perluasan nilai tambah dari produk dan layanan Anda. Ingatlah bahwa dalam setiap kesempatan bersama calon pelanggan, kita sedang membangun kepercayaan untuk masa depan.


6. Lakukan Promosi yang Kreatif dan Berkesinambungan :

Tidak ada yang akan membeli produk Anda apabila tidak ada yang mengetahuinya ! Banyak metode promosi yang dapat Anda pilih, namun yang terpenting, tetaplah merencanakan program-program promosi Anda dengan teratur dan pastikan itu diterapkan setelah melakukan evaluasi dari langkah sebelumnya.





Telaga Ajaib

Tiga orang gadis yang sedang berkemah di suatu daerah pegunungan mendapat mimpi yang sama. Di mimpinya, mereka bertemu dengan seorang kakek yang memberitahukan bahwa tidak jauh dari tempat itu ada sebuah telaga kecil yang indah. Sang kakek menyampaikan bahwa mereka bisa menyampaikan keinginan mereka sambil melompat ke dalam telaga tersebut, dan karena kesaktian telaga tersebut maka keinginan itupun bisa segera terkabul.
Penasaran akan mimpi mereka, ketiga gadis itupun segera mencari dan menemukan telaga yang pernah nampak dalam mimpi mereka.

Gadis pertamapun segera mencobanya. Setelah melepaskan pakaiannya, iapun berlari menceburkan diri ke dalam telaga sambil berteriak, "Cinta Lauraaa .....".
Dan memang ajaib, tidak lama kemudian, gadis pertama tadi keluar dari telaga dengan warna kulit dan paras cantik seperti Cinta Laura, idolanya.
Melihat hal itu gadis kedua dan ketigapun tidak sabar, namun gadis kedua lebih cepat responnya. Sambil berlari menuju telaga, ia membuka pakaiannya, dan sebelum menceburkan diri ia berteriak, "Nadya Hutagaluuung ....". Tidak lama kemudian, gadis keduapun keluar dari telaga dengan tubuh langsing dan wajah manis seperti Nadya Hutagalung, idolanya.

Dengan semakin takjub dan sangat tidak sabar, gadis ketiga berlari menuju telaga sambil melepaskan pakaiannya. Karena keinginannya yang sudah sangat menggebu-gebu ia berlari dengan cepat, namun pada pijakan terakhir sebelum melompat ke telaga, kaki kanannya menginjak batu kecil yang bentuknya agak runcing. Tanpa sadar, dalam lompatannya, gadis ketiga inipun berkata, "Aduuh ....dasar topeng monyet !" ....
[ Source : JakFM ]

Let Go ....

"Love Canal" adalah sebuah terusan yang letaknya berdekatan dengan Niagara Falls. Tempat ini pernah menjadi perhatian dunia ketika di sana ditemukan 21.000 ton limbah beracun.
Setelah ditelusuri, ternyata ditemukan bahwa sebelumnya beberapa perusahaan di Amerika yang telah diberi wewenang oleh pemerintahan Amerika menguburkan produk-produk sampah beracun di bawah tanah.
Walaupun sampah beracun tersebut sudah dimasukkan ke dalam wadah logam dan ditutup rapat-rapat, serta menguburkannya jauh di dalam tanah, ternyata setelah beberapa waktu, wadah tersebut mulai bocor dan sampah beracun mulai merembes ke permukaan.
Deteksi awalnya adalah ditemukannya kelahiran anak-anak di sekitar daerah itu yang mengalami cacat, dan cukup banyak orang yang meninggal karena kanker.
Setelah hal itu dipublikasikan di majalah Niagara Falls Gazette pada tahun 1976, maka dilakukan investigasi dan revitalisasi lingkungan kembali. Namun demikian, hal itu sudah dikenang sebagai tragedi lingkungan terburuk di sepanjang sejarah Amerika.

Cerita ini mengingatkan bahwa walaupun sampah-sampah beracun tersebut sudah diletakkan di dalam wadah yang kuat serta ditempatkan jauh di bawah permukaan, namun seiring dengan berjalannya waktu, terjadi kebocoran dan akhirnya memberi dampak negatif pada lingkungannya.
Hal ini identik dengan kita, peristiwa-peristiwa yang menyakitkan hati akan seperti akar pahit yang pada awalnya tersimpan jauh di dalam lubuk hati yang terdalam. Suatu saat, akar pahit itu akan dapat menimbulkan efek yang merusak bagi diri kita sendiri maupun bagi orang-orang di sekitar kita.
Efek akar pahit itu dapat merembes keluar melalui kemarahan, depresi, perasaan tidak berharga, sikap atau omongan yang kasar, ataupun sikap negatif lainnya.

Dibutuhkan waktu dan kepedihan untuk mencoba menggali akar pahit itu kembali, namun setelah akar pahit itu ditemukan, yang perlu dilakukan adalah memberi memaafkan diri kita dan orang yang terlibat di dalamnya, serta melepaskannya dengan berpikir positif bahwa "semua itu terjadi atas perkenanan Yang MahaKuasa, agar kita menjadi lebih dewasa dalam menghadapi hidup ini, dan dapat menjadi sumber inspirasi serta motivasi bagi orang lain".
John C Maxwell pernah berkata, "Bukanlah kegagalan jika lain kali Anda dapat melakukannya dengan lebih baik".


Ini saatnya Memikirkan Mengenai Penghematan Biaya !!

Bertahun-tahun lalu, keuntungan usaha diperoleh dari selisih harga jual terhadap biaya produksi, di mana harga jual ditentukan sendiri dari perhitungan estimasi biaya produksi. Artinya, produsen yang lebih berperan dalam menentukan keuntungannya.
Kenyataan pada saat ini, akibat dari pengaruh globalisasi, harga jual cenderung ditentukan oleh "pasar", sehingga kemampuan kita mengelola biaya produksi akan semakin penting untuk menentukan situasi perusahaan di masa yang akan datang.

Secara sederhana, komponen pembentuk biaya dibagi menjadi dua, yakni fixed cost (= komponen biaya tetap) dan variable cost (= komponen biaya tidak tetap).
Fixed Cost merupakan biaya (= pengeluaran) yang dikeluarkan perusahaan, yang TIDAK TERGANTUNG pada jumlah barang atau jasa yang dihasilkan.
Variable Cost merupakan biaya (= pengeluaran) yang dikeluarkan perusahaan, yang BERUBAH SECARA PROPORSIONAL terhadap jumlah barang dan jasa yang dihasilkan.

Menurut Bertrand Russel, inisiatif penghematan biaya haruslah diawali dengan membagi dengan jelas darimana biaya timbul, sehingga berdasarkan analisa tersebut kita bisa memahami ruang lingkup, sasaran yang dituju, dan mengetahui apakahusaha yang kita lakukan berhasil atau tidak.

Menurut Stephen Wilson, ada 3 (tiga) komponen pembentuk biaya, yaitu :
1. Produk atau Jasa yang diberikan ke pelanggan - ini adalah biaya yang ditimbulkan karena kompleksitas dan variasi produk ataupun variasi komponen pembentuk produk yang diproduksi.
2. Proses Kerja - ini adalah biaya yang ditimbulkan karena banyaknya tahapan proses, atau langkah kerja yang biasanya memerlukan serah-terima, serta aktivitas-aktivitas lainnya yang mengikuti ketika produk sedang dibuat atau sedang dikirim ke pelanggan.
3. Organisasi - ini adalah biaya yang ditimbulkan karena banyaknya fasilitas, aset, unit organisasi, serta sistem yang dibutuhkan untuk membuat proses produksi berjalan lebih lanjut.

Joseph Berk, dalam bukunya "Cost Reduction and Optimization for Manufacturing and Industrial Company", menyatakan bahwa umumnya pembelian bahan baku rata-rata menyumbang lebih dari 60% dari total biaya yang dikeluarkan.
Oleh sebab itu, pengelolaan material yang benar akan sangat penting dan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap inisiatif penghematan perusahaan.

Semoga bermanfaat!

Hati vs Prestasi


Banyak orang berkata bahwa hati adalah pusat kehidupan dan tindakan manusia.
Dari hatilah kualitas diri manusia tampak nilainya.

Ketika kita bekerja dengan hati tulus, kemauan kita akan lebih kuat dan pikiran kita akan semakin tajam,  sehingga kita menjadi lebih poduktif.
Itu karena adanya dorongan dari hati yang menggerakkan pikiran, kemauan dan tindakan kita.
Hati yang tulus akan mendorong kita untuk selalu berusaha memberikan yang terbaik.
Bahkan ketulusan itu seringkali nampak dengan sendirinya di wajah kita, dan hal itu sungguh akan menenteramkan orang yang bekerja bersama kita.

Demikian juga sebaliknya, hati yang "panas" cenderung membuat kita berperilaku menjadi ketus dan penuh prasangka.

Kalau Anda ingin meraih prestasi dalam segala aktivitas, cobalah kendalikan hati, karena bekerja dengan hati yang tulus cenderung akan menghasilkan sesuatu yang lebih bernilai dan berkualitas !

6 Jenis Karakteristik Yang Menentukan Perilaku Kerja


Beberapa orang berkata bahwa kadangkala mereka merasa kurang cocok dengan aktivitas kerjanya, dan hal itu sering mempengaruhi motivasi mereka.

Holland Work Personality System menyimpulkan bahwa ada 6 karakteristik pribadi yang perlu kita analisa untuk mengenal pribadi kita lebih dalam lagi.


1. Seorang yang REALISTIS-kah Anda ?

Seorang yang Realistis akan cenderung mempunyai keinginan untuk menyelesaikan suatu tugas atau persoalan sampai tuntas. Dia akan lebih menyukai hal-hal praktis tanpa banyak basa-basi untuk teori, serta lebih mementingkan hasil daripada proses pencapaiannya. Umumnya dia merupakan pribadi yang cukup stabil dalam hal pengendalian emosinya.
Kelemahannya adalah ketika dihadapkan pada situasi yang menekan dan waktu yang tersedia sangat singkat, maka tingkat stres akan banyak meningkat. Seseorang yang dominan dalam karakteristik ini perlu belajar untuk mengendalikan emosinya dengan baik.

2. Atau Anda seorang yang INVESTIGATIF ?

Seorang yang Investigatif akan tampak sebagai seseorang yang mempunyai rasa ingin tahu yang besar, cenderung merupakan seorang pemikir yang selanjutnya mengarahkan dirinya untuk berstrategi dan menganalisa. Berdasarkan data yang telah dianalisa lebih dalam, sehari-harinya dia akan tampak sebagai orang yang suka mengorganisir atau mengatur. Untuk mendapatkan kecukupan informasi sebelum melakukan analisa, orang yang dominan dalam karakteristik ini cenderung mencari informan-informan (pembisik-pembisik) yang akan mensuplai berbagai informasi yang dibutuhkannya.

Kelemahannya adalah apabila kemampuan analisanya kurang dalam, maka keputusan yang dibuatnya akan cenderung tidak solid, atau mudah berubah-ubah. Selain itu, arah analisanya seringkali mudah dipengaruhi oleh para informannya. 

3. Mungkin juga Anda seorang yang ARTISTIK

Orang yang termasuk dalam golongan ini biasanya mempunyai daya imajinasi yang cukup tinggi, mempunyai kreativitas yang lebih dari orang lain, agak emosional, dan walaupun kurang rapi, tetapi cenderung menunjukkan perilaku apa adanya (asli). Gayanya seringkali santai, walaupun sesungguhnya cukup serius.
Kelemahannya adalah kecenderungan sulitnya mengatur orang-orang yang dominan mempunyai karakteristik ini.

4. Atau barangkali Anda lebih mendekati karakteristik orang yang SOSIAL ?

Mereka yang mempunyai karakteristik Sosial biasanya tampak dalam perilakunya yang cenderung kooperatif (mau bekerja-sama), senang terlibat dalam tugas-tugas kelompok (team player), suka menolong, dan prestasinya cenderung akan lebih menonjol ketika melakukan aktivitas secara berkelompok.
Kelemahannya adalah bahwa orang dengan karakteristik ini kadangkala sulit diminta  bertindak memimpin suatu kelompok kerja untuk menangani tugas yang serius.

5. Ada lagi karakteristik lain yang disebut ENTERPRISING

Kata 'enterprising' ini dapat dipahami sebagai sesuatu yang berhubungan erat dengan unit kerja atau bahkan perusahaan. Orang yang mempunyai karakteristik ini akan tampak dari perilakunya yang energik dan optimis, seringkali menyukai suatu tantangan persaingan (memacu diri untuk memenangkan suatu persaingan). Dalam menyampaikan ide atau pikirannya akan terlihat persuasif. Biasanya mereka kaya akan ide-ide kreatif dan spontan, sehingga tugas-tugas baru yang memerlukan pemikiran segar bukanlah menjadi hambatan yang berarti. Apabila pengendalian emosinya baik, bekerja dengan orang-orang seperti ini akan menjadi sesuatu yang dinamis dan fun.
Kelemahannya adalah diperlukannya orang-orang yang dapat mengimbangi gerak dan dampak kecepatan perubahan positif yang terjadi.

6. Dan karakteristik yang terakhir adalah KONVENSIONAL

Mereka yang mempunyai karakteristik Konvensional ini akan merasa nyaman apabila lingkungannya kerjanya terstruktur dengan jelas. Kerapian dan penempatan dokumen ataupun barang-barang lainnya akan menjadi perhatian utamanya. Mereka cenderung merupakan orang-orang yang teliti dan sangat memperhatikan aturan-aturan main yang berlaku.

Sekarang coba kita PRAKTEKkan ....
Jarang sekali ditemukan bahwa seseorang mempunyai 100% satu Jenis karakteristik pada dirinya. Biasanya akan merupakan campuran dari beberapa karakteristik, namun tentunya ada yang dominan dari antara campuran tersebut.
Cobalah lakukan pengamatan secara diam-diam (agar perilaku si obyek tidak terpengaruh dan masih bisa dianggap orisinil).
Atau barangkali, akan lebih baik untuk menganalisa diri kita sendiri terlebih dahulu ? Dalam hal ini kita perlu menjaga obyektivitas diri.

1. Cobalah buat tabel matriks dengan menyusun kolom horizontal paling atas sebagai skala 1 sampai 4, dengan ketentuan :
  • skala 1 = karakteristik ini hampir tidak pernah tampak pada perilaku sehari-hari 
  • skala 2 = karakteristik ini sesekali tampak pada perilaku sehari-hari
  • skala 3 = karakeristik ini cukup banyak tampak pada perilaku sehari-hari
  • skala 4 = karakteristik ini sering dan dominan terlihat pada perilaku sehari-hari
2. Kolom vertikal paling kiri diisi dengan 6 baris susunan jenis karakteristik yang disebutkan di atas.

3. Mulailah isi kotak-kotak dalam tabel matriks tersebut dengan skala kekuatan dari masing-masing karakteristik.

4. Temukanlah 3 karakteristik yang mempunyai kekuatan terbesar dari ke-6 karakteristik yang ada.

5. Cobalah untuk mengkorelasikan temuan pada langkah ke-4 tersebut di atas dengan situasi yang sedang dihadapi saat ini (misalnya, situasi di pekerjaan, di kegiatan rutin kelompok, dsb).

Selamat mencoba .....

2 Hal Utama Yang Harus Ditaklukkan !


Ada dua penyebab utama yang pada umumnya membuat kita gagal ketika sudah berani bertindak untuk mulai melakukan langkah positif untuk meraih impian / visi kita :
  1. Tidak tahan terhadap cemooh, kritik dan pandangan negatif dari orang-orang di sekitar kita.
  2. Merasa tidak sanggup karena meragukan kemampuan diri.
Janganlah hendaknya kedua hal tersebut di atas menggantikan tekad positif kita dengan kecemasan dan pesimis yang pasrah mengasihani diri sendiri.
Ayo terus berusaha dan terus mencoba dengan berpikir positif !
Ayo kita jalani hari-hari yang ada dengan tekad, keberanian, keyakinan, dan kesiapan menghadapi tantangan !
Bersyukurlah pada Sang Pencipta bahwa setiap kita diciptakan unik dan diperlengkapi dengan berbagai keahlian dan kreativitas.  
Demikian juga halnya dengan diri Anda dan saya !