Bertahun-tahun lalu, keuntungan usaha diperoleh dari selisih harga jual terhadap biaya produksi, di mana harga jual ditentukan sendiri dari perhitungan estimasi biaya produksi. Artinya, produsen yang lebih berperan dalam menentukan keuntungannya.
Kenyataan pada saat ini, akibat dari pengaruh globalisasi, harga jual cenderung ditentukan oleh "pasar", sehingga kemampuan kita mengelola biaya produksi akan semakin penting untuk menentukan situasi perusahaan di masa yang akan datang.
Secara sederhana, komponen pembentuk biaya dibagi menjadi dua, yakni fixed cost (= komponen biaya tetap) dan variable cost (= komponen biaya tidak tetap).
Fixed Cost merupakan biaya (= pengeluaran) yang dikeluarkan perusahaan, yang TIDAK TERGANTUNG pada jumlah barang atau jasa yang dihasilkan.
Variable Cost merupakan biaya (= pengeluaran) yang dikeluarkan perusahaan, yang BERUBAH SECARA PROPORSIONAL terhadap jumlah barang dan jasa yang dihasilkan.
Menurut Bertrand Russel, inisiatif penghematan biaya haruslah diawali dengan membagi dengan jelas darimana biaya timbul, sehingga berdasarkan analisa tersebut kita bisa memahami ruang lingkup, sasaran yang dituju, dan mengetahui apakahusaha yang kita lakukan berhasil atau tidak.
Menurut Stephen Wilson, ada 3 (tiga) komponen pembentuk biaya, yaitu :
1. Produk atau Jasa yang diberikan ke pelanggan - ini adalah biaya yang ditimbulkan karena kompleksitas dan variasi produk ataupun variasi komponen pembentuk produk yang diproduksi.
2. Proses Kerja - ini adalah biaya yang ditimbulkan karena banyaknya tahapan proses, atau langkah kerja yang biasanya memerlukan serah-terima, serta aktivitas-aktivitas lainnya yang mengikuti ketika produk sedang dibuat atau sedang dikirim ke pelanggan.
3. Organisasi - ini adalah biaya yang ditimbulkan karena banyaknya fasilitas, aset, unit organisasi, serta sistem yang dibutuhkan untuk membuat proses produksi berjalan lebih lanjut.
Joseph Berk, dalam bukunya "Cost Reduction and Optimization for Manufacturing and Industrial Company", menyatakan bahwa umumnya pembelian bahan baku rata-rata menyumbang lebih dari 60% dari total biaya yang dikeluarkan.
Oleh sebab itu, pengelolaan material yang benar akan sangat penting dan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap inisiatif penghematan perusahaan.
Semoga bermanfaat!
0 comments:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.