Perencanaan Kapasitas Produksi


Istilah "Perencanaan Kapasitas" banyak kita temukan ketika membicarakan mengenai perencanaan jangka panjang dan menengah.
Perencanaan Kapasitas produksi seyogyanya merupakan komponen dari Master Plan suatu perusahaan, di mana komponen lainnya, antara lain adalah Perencanaan Kebutuhan Material (MRP / Material Requisition Planning) dan Perencanaan Sumber Daya (Resources Planning).

Perencanaan Kapasitas produksi umumnya berkaitan dengan pengembangan perusahaan dalam mengantisipasi :

  • Ramalan Pertambahan Order Produksi
  • Kondisi Peralatan yang menurun karena penggunaan yang kontinu
Secara umum, ada 3 (tiga) pengertian mengenai kapasitas :

  1. Theoritical Capacity, atau Kapasitas Teoritis, yakni kapasitas total yang diperoleh berdasarkan asumsi teoritis, seringkali diambil dari data spesifikasi peralatan. Kapasitas Teoritis ini seringkali digunakan sebelum terjadinya pembelian peralatan untuk memenuhi asumsi kebutuhan pabrik atau pengembangannya.
  2. Demonstrated Capacity, atau Kapasitas Aktual, yakni kapasitas maksimal ataupun rata-rata yang pernah dicapai, dan biasanya ini diperoleh dari data historis dari suatu periode tertentu.
  3. Calculated Capacity, atau Kapasitas berdasarkan Perhitungan, yakni merupakan perpaduan antara Kapasitas Teoritis dan Kapasitas Aktual. Seringkali digunakan untuk menentukan angka proyeksi.              Misalnya, apabila diketahui Kapasitas Teoritis suatu peralatan = 100 butir per menit ; dan Kapasitas Aktual produksi = 80 butir per menit. Maka dengan mempertimbangkan perhitungan atas faktor-faktor tertentu, masih ditemukan peluang untuk peningkatan kapasitas aktualnya menjadi 90 butir per menit.

Pengukuran kapasitas produksi untuk menghasilkan angka yang absolut umumnya sulit dilakukan, karena pengaruh dari faktor-faktor :

  • Variasi produk : Masing-masing jenis produk umumnya mempunyai karakteristik yang berbeda (= kompleksitas) sehingga mungkin memerlukan cara penanganan yang berbeda, dan akibatnya waktu proses juga mungkin berbeda.
  • Efisiensi Sumber Daya : Misalnya, tingkat keahlian seorang operator senior akan berbeda dengan seorang operator junior. Peningkatan efisiensinya dapat dilakukan melalui pelatihan khusus, atau melalui penugasan khusus untuk menambah "jam terbang" si operator terkait. Karena faktor inilah, maka kita sering mendengar istilah "Learning Curve" atau biasa disebut Grafik Pembelajaran, yang menunjukkan korelasi penambahan waktu aktivitas dengan bertambahnya kemampuan atau tingkat keahlian seseorang.
Pada penulisan lain, kita akan menelusuri keterkaitan perencanaan kapasitas dengan ramalan jumlah order produksi.

0 comments:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.